Friday, June 16, 2017

Karakteristik Kewirausahaan

1.      Sikap dan Perilaku Seorang Wirausaha
Sebagai contoh Soehardi Sigit (1980 : 1) memandang wirausaha adalah orang yang:
·         Mengambil resiko
·         Berani menghadapi ketidakpastian
·         Membuat rencana kegiatan sendiri
·         Dengan semangat kebangsaan melakukan kebaktian dalam tugas
·         Menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industri yang sebelumnya tidak ada. (Buchari Alma, 2007 : 26).
Dengan terbentuknya masyarakat yang memiliki corak entrepreuner maka akan memberikan dukungan kuat dari bawah ke atas, pada pemerintah dan negara, terutama dibidang ketahanan ekonomi yang pada gilirannya akan menunjang pula terhadap kemampuan semua aspek lainnya.
2.      Karakteristik Wirausaha
Seorang wirausahawan haruslah orang yang mampu melihat ke depan. Sehingga karakter orang yang seperti ini adalah orang-orang yang memang memiliki wawasan dan pandangan ke depan yang luas.
Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat untuk menjadi wirausahawan, seorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (BN Marbun, 1993 : 63)
Ø  Percaya Diri
Mereka mempunyai kepercayaan, ketidaktergantungan terhadap orang lain dan juga punya kepribadian yang mantap.
Ø  Berorientasikan tugas dan hasil
Kebutuhan atau harus prestasi berorientasi laba atau hasil tekun dan tabah. Tekad, kerja keras, motivasi, energik dan penuh inisiatif.
Ø  Pengambil Resiko
Mampu mengambil resiko dan suka akan tantangan.
Ø  Kepemimpinan
Mampu memimpin dan dapat bergaul dengan orang lain. Menanggapi saran dan kritik, terimalah kritikan dan saran tapi pada akhirnya dia yang memutuskan mana yang terbaik untuk dijalankan menurut dia.
Ø  Keorisinalan
Inovatif atau perubahan, kreatif, fleksibel, serba bisa dan juga mengetahui banyak,
Ø  Berorientasi ke masa depan
Pandangan ke depan dan perseptif, jadi harus bisa melihat ke depan apa yang akan terjadi di masa depan. Mampu memprediksi kira-kira nanti ke depannya akan seperti apa sehingga bisa membuat sesuatu yang bagus.
Demikian banyak ciri khas wirausaha dan anda perlu memilikinya. Akan tetapi, jika tidak semua bisa anda miliki, tak jadi masalah dengan memiliki sebagian pun cukup.
3.      Success Story

Untuk rubrik pertama kita ini, saya akan sedikit memperkenalkan kepada teman-teman semua tentang seorang Tokoh dibalik situs paling terkenal di Indonesia, yaitu Andrew Darwis. Andrew Darwis lahir di Jakarta pada 20 Juli 1979. Dia adalah pendiri komunitas online terbesar di Indonesia yaitu KASKUS, yang bisa dikunjungi situsnya di www.kaskus.co.id. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia (KASKUS) sekaligus pemilik Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia. Kesuksesan yang diraihnya sekarang ini bukanlah sesuatu yang instan, karena dia membutuhkan proses dan perjalanan hidup yang panjang.
Andrew Darwis memulai pendidikannya di SD Tarakanita Pluit Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Tarakanita Pluit Jakarta, setelah lulus Andrew memilih melanjutkan pendidikannya di SMA Gandhi National School, Ancol '98 Jakarta, lalu pada tahun 1998 setelah lulus dari SMA, Andrew melajutkan pendidikannya di Universitas Bina Nusantara (BINUS)  jurusan Sistem Informasi. Setelah berkuliah di BINUS, Andrew mulai mencari universitas lain untuk melanjutkan pendidikannya. Berhubung saat itu kemajuan teknologi informasi di Indonesia belum seperti sekarang ini, Andrew mengalami kesulitan dalam mencari universitas yang mempunyai fasilitas memadahi dalam mendukung serta memenuhi hobi barunya tersebut. Namun akhirnya Andrew menemukannya melalui informasi yang diberikan oleh seorang temannya yang baru pulang dari Amerika. Kemudian Andrew berangkat ke Amerika untuk melanjutkan pendidikannya, dan menjadi salah satu mahasiswa di Art Institute of Seattle jurusan Multimedia and Web Desain. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Art Institute of Seattle pada tahun 2003, Andrew melanjutkan lagi pendidikannya di Seattle University jurusan Master of Computer Science hingga tahun 2006.

Pada awal sebelum keberangkatannya ke Amerika untuk melanjutkan pendidikannya, kedua orang tua Andrew tidak setuju dengan keinginannya. Kedua orang tuanya berpendapat bahwa kuliah di luar negeri akan membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk untuk biaya hidup yang lebih mahal di bandingkan di Indonesia. Dengan keinginan kerasnya, akhirnya Andrew mampu meyakinkan kedua orang tuanya tentang keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya di Amerika, walaupun dengan syarat bahwa Andrew harus membiayai sendiri biaya hidupnya di Amerika. Andrew akhirnya menyanggupi persyaratan tersebut, dan mencari biaya hidupnya sendiri selama kuliah di Amerika dengan cara bekerja sambilan. Pada tahun 2003 sampai tahun 2008 Andrew mendapatkan pekerjaan sambilan sebagai Web Desainer.
Perjuangan keras Andrew Darwis ketika belajar di Amerika ternyata membuahkan hasil. Andrew berhasil mendirikan KASKUS pada 6 November 1999. KASKUS yang ia dirikan merupakan sebuah komunitas online. Idenya mendirikan komunitas online tersebut muncul ketika Andrew Darwis mendapatkan tugas dari dosennya untuk membuat program, dari situlah kemudian dalam benaknya terfikir untuk membuat website komunitas online yang kemudian dia beri nama KASKUS. Nama KASKUS yang ia berikan untuk website barunya bermakna Kasak-Kusuk, atau biasa disebut bergosip. Pada awal pembuatan website KASKUS tersebut menghabiskan dana US$ 3 atau kurang lebih setara dengan Rp.30.000,- . Bersama dua rekannya Ronald dan Budi, mereka memfokuskan website tersebut hanya berisi tentang berita maupun informasi tentang Indonesia, tujuannya sebagai media informasi bagi masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri.
Bukan hal mudah bagi Andrew Darwis untuk menjalankan KASKUS sebagai bisnis barunya. Bisa dibilang pada awal perjalanannya bisnis KASKUS sangatlah lambat, karena untuk mendapatkan satu anggota bisa memerlukan waktu yang terbilang cukup lama.  Dalam kurun waktu seminggu, Andrew hanya mampu mendapatkan paling banyak tiga anggota. Keadaan seperti itu terjadi ketika mereka sedang belajar di Amerika sembari mengembangkan bisnis yang telah mereka dirikan. Pada tahun 2008 setelah perkembangan internet semakin pesat di Indonesia, Andrew bersama temannya itu bersepakat untuk pulang ke Indonesia demi  mengelola situs komunitas di negerinya sendiri. Setelah pindah ke Jakarta, mereka saling bekerjasama dalam meningkatkan kinerja bisnis yang telah mereka dirikan ketika mereka di Amerika. Berhubung saat itu Andrew belum memiliki karyawan, maka dia harus turun tangan sendiri apabila ada server down. Selain itu perjuangannya semakin berat ketika dia harus berjuang untuk meyakinkan para customer dan advertiser mengenal citra KASKUS. Andrew bersama timnya juga berusaha keras untuk melakukan pemasaran kepada para pelanggan untuk memperkenalkan KASKUS. Setelah kurang lebih satu tahun, KASKUS telah dipercaya oleh para pelanggan-pelanggan besar. Berkat perjuangan keras Andrew bersama timnya, kemudian kaskus resmi menjadi perusahaan profesional di bawah PT. Darta Media Indonesia.
Pada enam bulan pertama sejak menjadi perusahaan profesional, perkembangan KASKUS terbilang diam tak mengalami kemajuan. Namun dengan perjuangan keras, kondisi sulit itu berubah membaik, hingga akhir 2008. Seiring berjalannya waktu Andrew Darwis mulai melihat potensi bagus di Indonesia yang bisa ia gunakan sebagai peluang bisnisnya. Ia melihat perkembangan bisnis online di Indonesia semakin berkembang dan maju dari tahun ke tahunnya. Dari situlah Andrew Darwis yakin jika potensi besar itu mampu mendukung perkembangan KASKUS ke depannya. Dari awal dibentuk sampai sekarang ini, KASKUS telah memiliki sekitar 6 juta anggota dengan kurang lebih 30 juta kunjungan setiap bulannya dan jika melihat jumlah membernya tak salah rasanya jika Andrew Darwis memberikan sebutan untuk KASKUS yang didirikannya dengan sebutan “The Largest Indonesian Community”. Akibat dari jumlah anggota yang mulai tumbuh pesat, perusahaan memutuskan untuk menambah server baru yang hingga saat ini tercatat sudah memiliki 26 server di Indonesia dan dua lainnya di AS. Penambahan server tersebut bertujuan untuk kenyaman akses para anggota. Sekarang ini, KASKUS mampu mendapatkan anggota baru dalam kisaran 150-250 orang per hari.
Dari sekian banyak konten di KASKUS, tanpa ragu Andrew menyebut konten Jual Beli dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser (anggota KASKUS). Para kaskuser yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam Forum Jual Beli (FJB). Karena terus tumbuh, pemasukan iklan ke perusahaan pun mengalir. Kata Andrew, awalnya konten iklan sangat sulit didapat karena banyak perusahaan yang tidak mengenal KASKUS. Namun, karena usaha keras dan upaya mengenalkan KASKUS ke publik secara terus menerus, perusahaan-perusahaan yang ingin mengiklankan produknya dalam KASKUS terus meningkat dan bahkan banyak yang masuk daftar tunggu. Saat ini untuk mengoperasikan KASKUS, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi dalam tim pemasaran, IT, dan kreatif.
Seiring berjalannya waktu, dari awal KASKUS didirikan sampai sekarang semakin berkembang dan terus maju. Kemajuan bisnis KASKUS yang dikembangkan oleh Andrew, semakin meningkatkan penghasilannya menjadi sekitar 600 juta rupiah per bulan. Andrew mengaku akan terus mengembangkan situsnya tersebut. Kini, laki-laki yang dikenal para kaskuser sebagai “Mimin” (Admin)  ini patut berbangga, karena KASKUS telah menjadi sebuah situs fenomenal yang memiliki istilah tersendiri yang tidak dimiliki situs forum lainnya. Dirinya pun masuk ke dalam jajaran enterpreneur muda berbakat kebanggaan Indonesia. Berbagai penghargaan yang datangnya dari luar negeri maupun dari dalam negeri juga telah diraihnya. 
Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan melihat kisah sukses yang telah diraih oleh Andrew Darwis. Pertama, untuk mendapatkan kesuksesan kita harus mencari ilmu sebanyak kita mampu. Jangan pernah sekalipun merasa ragu dalam menuntut ilmu, yakinlah bahwa suatu saat ilmu yang kita dapatkan tersebut akan mengantarkan kita kepada kesuksesan. Kemudian jangan lupa untuk meminta restu kepada kedua orang tua, karena restu mereka akan memudahkan jalan kita dalam proses menuntut ilmu. Kita juga harus berani bermimpi dan berani pula mewujudkannya. Lakukan yang terbaik untuk mewujudkan mimpi tersebut. Dalam proses mewujudkannya pun diperlukan niat dan tekat yang bulat. Satu hal yang harus kita ingat, segala sesuatu tergantung dari apa yang kita niatkan, jika niat saja sudah tidak kuat, bagaimana kita bisa mewujudkan apa yang kita inginkan. Di dunia ini tak ada kesuksesan yang diraih dengan instan, karena kesuksesan yang ingin kita dapatkan harus melalui proses panjang, berat, terjal dan melelahkan. Kita juga perlu jeli dalam melihat setiap kesempatan yang hadir di depan kita, dan jangan sampai kita melewatkannya. Selain itu, perlu kerja keras dan konsisten terhadap apa yang kita usahakan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, yaitu kesuksesan. Satu hal yang paling penting dari point-point yang telah saya sebutkan, jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT, karena dengan berdoa kepada-Nya, Insya Allah segala kemudahan akan diberikan-Nya untuk kita dalam proses menggapai kesuksesan. 
Daftar Isi
Sigit, Soehardi. “Marketing Praktis”. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1980.
Alma, Buchari. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Alfabeta. Bandung. 2007.
Marbun, BN. “Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil”. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 1993

Kisah Sukses Andrew Darwis

Monday, April 24, 2017

KEPEMIMPIAN


  1. DEFINISI KEPEMIMPINAN:
Pengertian pemimpin menurut Suradinata (1997:11) adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Winardi (1990:32) bahwa pemimpin terdiri dari pemimpin formal (formal leader) dan pemimpin informal (informal leader). Pemimpin formal adalah seorang (pria atau wanita) yang oleh organisasi tertentu (swasta atau pemerintah) ditunjuk (berdasarkan surat-surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan) untuk memangku sesuatu jabatan dalam struktur organisasi yang ada dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula. Sedangkan kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang yang memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
Siagian (1986:12) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi maupun lebih lebih rendah daripada nya dalam berfikir dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku organisasional.

2.PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN:
Kepemimpinan penting sekali bagi pengelolaan usaha karena kepemimpinan adalah modal yang sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas, kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yan efektif dan berpengaruh luas dan hidup, usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan, hanya akan menjadi usaha yang tidak berkembang.
 Dengan adanya kepemimpinan yang bagus niscaya akan membentuk usaha anda makin berkembang dan menjadi besar serta banyak orang mau bekerja untuk anda, kepemimpinan dibentuk secara bertahap, sejalan dengan tumbuhnya usaha (kombinasi dari pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, cara mengarahkan dan penerimaan), kepemimpinan sangat penting dalam krisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan.
Unsur utama yang mencakup dan mempengaruhi bidang kepemimpinan, unsur tersebut ada 3, yaitu :
  1. Kepemimpinan Melibatkan Orang Lain. Seorang wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau berkerjasama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
  2. Kepemimpinan Menyangkut Distribusi Kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasan kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian tertentu
  3. Kepemimpinan Menyangkut Penanaman Pengaruh Untuk Mengarahkan Bawahan. Seorang wirausaha juga harus dapat memberi contoh yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan Seorang pemimpin harus mempunyai keterampilan Technical Skill yaitu kemampuan untuk melakukan pekrjaan-pekrjaan yang bersifat operasional atau teknis, Human Skill yaitu kemampuan bekerja sama dengan para bawahan dan membangun tim kerja dengan pendekatan kemanusiaan, Conceptual Skill yaitu kemampuan yang menyusun konsep dan mengungkapan pikirannya.
Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur bagaimana memberdayakan bawahannya tapi uga kemampuannya menjalankan atau melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya. Pola atau gaya kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik individu pemimpin menghadapi bawahan berdasarkan fungsinya sebagai atasan.

3.FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN:
menurut Siagian (2003), fungsi-fungsi kepemimpinan terdiri dari:
  1. Penentuan arah yang hendak ditempuh oleh organisasi dalam usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya.
  2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan berbagai pihak diluar organisasi, terutama dengan mereka yang tergolong sebagai “stakeholder ”.
  3. Komunikator yang efektif.
  4. Mediator yang handal, khususnya dalam mengatasi berbagai situasi konflik yang mungkin timbul antara individu dalam satu kelompok kerjayang terdapat dalam organisasi yang dipimpinnya.
  5. Integrator yang rasional dan objektif.
Dengan mengimplementasikan kelima fungsi kepemimpinan yang hakiki tersebut, pemimpin diharapkan dapat membawa para pengikutnya ke tujuan yang hendak dicapai.
Dimana menurutnya kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu di dalam situasi sosial suatu kelompok atau organisasi. Fungsi kepemimpinan sendiri dikelompokkan dalam dua dimensi berikut (Rivai, 2002): 
  1. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin.
  2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi.
Seorang pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi harus melaksanakan berbagai fungsi kepemimpinan. Menurut Frunzi dan Savini sebagaimana dikutip dalam dalam Hidayat (2005) terdapat lima fungsi kepemimpinan yang merupakan karakteristik kepemimpinan. Kelima fungsi kepemimpinan tersebut adalah: 
  1. Pengajaran, dengan memberikan pengarahan khusus, saran dan bimbingan kepada karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
  2. Konseling, dengan mewawancarai para karyawan dan membantu mereka dalam menemukan jawabannya.
  3. Evaluasi, dalam melakukan pengawasan, peninjauan, penilaian terhadap karyawan sebagai timbal-balik terhadap kinerja karyawan.
  4. Delegasi, dengan memberikan tugas, tanggung jawab dan wewenang kepada karyawan yang dinilai berkompeten.
  5. Pemberian imbalan, dengan menyediakan pengakuan nyata maupun tidak nyata kepada karyawan yang sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. 

4.GAYA KEPEMIMPINAN DAN IMPLIKASINYA PADA PERUSAHAAN:
Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian. Seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan yang berperilaku secara bersama-sama dengan anggota-anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga kepemimpinan mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan mengkordinasikan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Kartini Kartono (2008:34) Menyatakan sebagai berikut :
“Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain”
Menurut Miftah Thoha (2010:49) mengemukakan bahwa :
“Gaya kepemimpinan merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku orang lain atau bawahan”
Menurut Yayat M Herujito (2006:188) mengartikan gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut :
“Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu gaya kepemimpinan dipelajari dan dipraktekan dalam penerapannya harus sesuai dengan situasi yang dihadapi”
Sedangkan menurut Wijaya Supardo (2006:4), mengungkapkan bahwa :
“Gaya kepemimpinan adalah suatu cara dan porses kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal”
Berdasarkan pengertian – pengertian gaya kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Coulter (2002), Lewin menyimpulkan ada tiga gaya kepemimpinan: gaya kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas) (p. 406)
Gaya Kepemimpinan Autokratis
Menurut Rivai (2003), kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi (p. 61).
Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan (p. 460).
Lebih lanjut Sukanto (1987) menyebutkan ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (pp. 196-198):
1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.
2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.
3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.
Sedangkan menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997), ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (p. 304):
1. Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
2. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.
4. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya
Gaya kepemimpinan Demokratis / Partisipatif
Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p. 61).
Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan(p. 460). Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan
kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam bekerja (p.203).
Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Sukanto, 1987, pp. 196-198):
1. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
2. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
3. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
Lebih lanjut ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p. 304):
1. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
3. Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.

Gaya Kepemimpinan Laissez-faire (Kendali Bebas)

Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002, p. 460).
Menurut Sukanto (1987) ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (pp.196-198) :
1. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
2. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
3. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
4. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.
Ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p. 304):
1. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.
2. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.
3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.

Siagian, S. P. (1982). Administrasi Pembangunan. Jakarta: Gunung Agung
Suradinata, Ermaya. (1995). Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan Dalam Motivasi Kerja. Bandung:  CV Ramadan
Winardi. (1990). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Rivai, Veithzal. (2009). Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers
Siagian, Sondang. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: 
Bumi Aksara

Wednesday, April 5, 2017

FRANCHISING : Difinisi ,Bentuk Kepemilikan , dan Resiko Investasi Usaha

Hasil gambar untuk franchising
Apa Yang Dimaskud Dengan Franchising?
 
Pengertian waralaba atau franchising adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual atau pertemuan dari cirri khas usaha  yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Tuesday, March 14, 2017

Syarat Modal Kewirausahaan

Kebanyakan orang menilai bahwa memiliki usaha sendiri adalah hal yang sulit. Lebih baik jangan memulai usaha jika anda bukan berasal dari keluarga pengusaha atau anda tidak mempunyai modal uang banyak untuk memulai usaha. Kira-kira seperti itu lah penilaian rata-rata masyarakat kita jika ada orang ingin memulai usaha pertamanya. Penilaian seperti ini yang membuat  rasa percaya diri calon pengusaha berkurang dan secara tidak sadar juga ikut meng-iyakan pendapat yang menyatakan bahwa untuk memulai usaha harus orang yang mempunyai modal materi berlimpah, kantong tebal, keturunan orang kaya, atau berasal dari keluarga pengusaha saja.

Uang Bukanlah Modal Utama 

Coba kita perhatikan lebih teliti di sekitar kita. Apakah orang- orang yang mempunyai banyak uang akan selalu sukses usahanya?. Apakah anda punya kenalan anak dari pengusaha sukses yang gagal dalam bisnis? atau adakah sosok pengusaha sukses yang berasal dari latar belakang keluarga yang biasa-biasa saja bahkan keluarga yang kekurangan?  Jika kita objektif, maka jawaban kita akan sama yaitu pasti ada. Jadi sebenarnya uang bukanlah modal utama yang menentukan seseorang sukses menjalankan bisnisnya. Memang benar, uang menjadi salah satu point untuk mempermudah mendirikan dan menjalankan usaha. Tetapi selain uang ada hal lebih penting yang harus kita miliki agar sukses dalam berwirausaha.
Modal Utama Dalam  Menjalankan Usaha
Modal Utama Dalam  Menjalankan Usaha
Sering kita melihat fakta yang terjadi, ada perusahaan yang bangkrut akibat tidak ada penerus yang berhasil  menjadi pemimpin cakap dalam perusahaan. bahkan keluarga dari pimpinan sebelumnya tidak ada yang mampu menahkodai perusahaan. Sebaliknya ada orang dengan latar belakang ekonomi biasa-biasa saja, bisa berhasil karena kerja keras dan konsisten dalam membangun usaha.

Jadi, apa sebenarnya yang menjadi modal utama dalam menjalankan usaha ?  Berdasarkan fakta yang ada dan ilustrasi di atas, bahwa yang menjadi modal utama dalam berwirausaha adalah "Karakter Wirausaha" . kasus pertama dimana sang pemimpin perusahaan tidak  melatih anak-anaknya untuk memiliki karakter wirausaha  sehingga saat waktu tiba sang anak yang dipaksakan secara "instan" menduduki posisi pimpinan tidak akan bisa secara kapasitas untuk memimpin perusahaan. Sebaliknya, seseorang yang terbiasa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah memulai dari bawah, akan  mengerti dan menguasai secara keseluruhan semua proses dari masing-masing bagian dalam usahanya. Pengalaman pahit manisnya dalam membangun usaha telah membentuk dirinya menjadi pribadi tangguh dan mempunyai karakter wirausaha sukses.

Karakter Wirausaha Adalah Modal Utama.

Kita sudah mengerti bahwa modal utama seseorang dalam menjalankan usaha adalah  karakter wirausaha. Berikut ini adalah beberapa karakter wirausaha yang harus dimiliki agar sukses dalam berwirausaha.

1. Mental Baja dan Pantang Menyerah

Dunia Usaha adalah dunia yang dipenuhi ketidakpastian dan sangat dinamis. Jika anda termasuk orang yang  menyukai hal yang aman, teratur, dan santai, anda tidak cocok menjadi seorang pengusaha. Sebuah penelitian menyatakan bahwa sebesar 40 persen pelaku usaha pemula tidak bisa bertahan dan gulung tikar pada tahun pertama. Sementara dari 60 persen yang bertahan ditahun pertama, 80 persen akan rontok di 5 tahun pertama. 

Fakta ini menunjukkan memang benar dunia usaha penuh tantangan dan risiko. Maka yang berhasil bertahan dan sukses hanya dalam jumlah sedikit yaitu orang yang bermental baja  dan pantang menyerah. Gagal bangkit lagi, gagal lagi, bangkit lagi, salah coba lagi, salah lagi, coba lagi cara lain dan seterusnya. Mereka menyadari bahwa kegagalan adalah satu paket dengan kesuksesan. jadi mereka menjadikan gagal sebagai teman sehari-hari yang harus mereka rangkul sampai akhirnya jatah kegagalan habis dan yang  tersisa hanyalah  peluang kesuksesan. 

Sebagian besar  pelaku usaha pemula seringkali menyerah di tengah jalan. Meraka tidak mau meneruskan langkah mereka ke depan, seakan- akan jalan sukses tidak mereka temukan. Padahal mereka hanya tidak mengetahui sudah seberapa dekat mereka dari kesuksesan. Cara terbaik untuk menyegerakan diri sukses adalah dengan terus bergerak maju menjemput kesuksesan itu. 

Karakter pantang menyerah ini sebenarnya sudah diajarkan ribuan tahun yang lalu oleh Siti Hajar dalam peritiwa pencarian sumber air di lembah pasir yang tandus. Saat itu beliau mencari mata air dengan perjuangan pantang menyerah bolak balik dari bukit shafa ke bukit Marwah  sampai 7 kali bolak balik. Bayangkan jika waktu itu Siti hajar menyerah dan berhenti hanya di empat kali bolak balik? mungkin beliau dan nabi Ismail tidak tertolong. Tetapi apa yang terjadi, Siti hajar terus berusaha sampai titik darah penghabisan. karena memang kita manusia tidak tahu kapan momentum kesuksesan datang. Tugas kita adalah terus-menerus  berusaha sampai Tuhan yang menghentikan langkah kita.  

Jadi bagi anda yang memulai usaha, jangan jadi orang cengeng. Bisnis Gagal, coba lagi. Baru gagal tiga kali sudah nyerah, berarti anda tidak mencontoh kegigihan yang dicontohkan Siti Hajar. Ingat, patokan gagal di atas sebanyak 7 kali. jadi kalau anda sekarang sedang dalam kondisi keterpurakan yang ke-3 kalinya., jangan nyerah dulu, masih ada jatah 4 kali kegagalan yang harus anda lalui. hehe. Intinya Anda harus punya mental baja dan pantang menyerah dalam bergelut di dunia usaha. Ingat, gagal dan sukses adalah satu paket. tidak bisa diambil salah satu, jika mau mendapat kesuksesan, bertemanlah dengan kegagalan.

2. Tekad Kuat dan Kemauan Yang Keras

Tekad adalah energi jiwa yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Jika pikiran adalah akar dari segala tindakan dan perilaku maka tekad adalah energi yang mendorong untuk melakukannya. Diperlukan tekad kuat untuk mengarungi dunia usaha yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Tekad dan kemauan yang besar akan mampu menangkal semua hal negatif yang terjadi pada pelaku usaha. 

Sudah menjadi hukum alam bahwa sesuatu yang lebih besar akan mengalahkan sesuatu yang lebih kecil. Maka, buatlah tekad anda sekuat dan sebesar mungkin, mengalahkan rintangan apapun yang mungkin anda hadapi.  Kecewa, takut, khawatir adalah wajar dimiliki setiap orang. Tetapi jangan biarkan perasaan tersebut menguasai diri anda.  Fokuslah pada cita-cita dan kesuksesan anda di depan, pastikan anda selalu dalam jalan usaha anda.  Perbarui semangat dan tekad anda agar semakin kuat dan tak tergoyahkan.

3. Berani Mengambil Risiko

Sebenarnya hidup kita ini adalah rentetan dari peluang dan risiko. Apapun keputusan yang kita ambil pasti ada risikonya. Begitu pula yang terjadi di dunia usaha. Risiko di dunia usaha memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena berpengaruh langsung pada kelangsungan usaha. Uniknya, dibalik risiko selalu terdapat peluang emas. Wirausaha yang berani mengambil risiko berada satu langkah di depan orang-orang yang memilih jalan aman dan menghindari risiko. Kalaupun risiko itu berdampak buruk bagi dirinya, paling tidak dia sudah mendapat pengalaman berharga. Dan jika berhasil memanage risiko dengan baik, maka peluang emas berada di depan mata.

Pelaku usaha yang takut mengambil risiko akan cenderung  berpikir aman dan tidak berkembang. Mereka sulit untuk naik ke level yang lebih tinggi dan usahanya akan berkutat di situ-situ saja bahkan akan tergerus oleh usaha lain. Jadi, Jangan takut mengambil risiko, yang terpenting adalah menyiapkan segala sesuatunya agar pengaruh risiko menjadi minim, dan teruslah  bergerak maju untuk meningkatkan level usaha anda.

4. Disiplin

Disiplin adalah ketaatan kepada nilai yang dipercaya agar berjalan semestinya. Disiplin adalah karakter wajib bagi seorang wirausaha. Disiplin menaati peraturan yang dia buat sendiri dan disiplin menjalankan target-target usaha. Tanpa disiplin, sulit bagi pelaku usaha untuk mencapai target dengan cepat. Semua pengusaha sukses memiliki disiplin yang tinggi. Di sinilah letak tantangannya. Sering sekali pelaku usaha merasa lebih longgar dan bersantai- santia terhadap peraturan yang mereka buat sendiri. Apabila hal tersebut terus berlanjut, maka secara tidak sadar akan mempengaruhi etos kerja dan berdampak buruk bagi perkembangan usaha.

5. Fokus

Fokus mengerahkan tenaga dan pikiran pada usaha yang sedang anda kerjakan akan membuat peluang kesuksesan semakin besar dan lebih cepat.  Di zaman serba canggih saat ini, banyak orang yang susah fokus akibat banyak informasi yang berseliweran dan kemudahan dalam mengaksesnya. Begitu juga bagi para pelaku usaha, dengan banyaknya informasi mengenai peluang usaha yang menggiurkan membuat mereka tidak fokus menjalankan usaha.  Saat usaha mereka berada dalam masa sulit, bukan berusaha fokus untuk menyelesaikan masalah yang ada, tetapi malah melirik usaha lain. Mereka mengira bahwa rumput tetangga lebih hijau.  Padahal, syarat agar usaha kita sukses salah satunya adalah fokus. Logikanya, kalau satu usaha saja kita kewalahan saat banyak masalah, apalagi kalau mempunyai banyak usaha? pasti yang lain akan terbengkalai atau bahkan semuanya berantakan karena tidak ada satupun yang berhasil. Saran bagi para pelaku usah yang baru memulai, fokuslah pada satu usaha sampai anda sukses dengannya. Tidak perlu melirik rumput tetangga yang terlihat lebih hijau tetapi fokuslah menghijaukan rumput anda sendiri. 

6. Kreatif dan Inovatif

Seorang pelaku usaha harus mampu berpikir kreatif dan inovatif. Kreatif maksudnya bisa memberikan solusi atas permasalahn dari sudut pandang yang berbeda, unik, dan orisinil. Sedangkan inovatif adalah kemampuan menciptakan suatu ide, gagasan, produk, atau jasa baru yang diminati pasar. Persaingan dunia usaha begitu ketat. Agar mampu bertahan, kita membutuhkan inovasi produk dan strategi marketing kreatif untuk menghindari persaingan yang begitu penuh. Oleh karenanya diperlukan kemampuan kreatifitas dan inovasi agar kita tidak selalu terjebak dalam persaingan samudera merah. Persaingan yang ketat akan membuat rugi di pihak pelaku usaha sendiri karena minim margin keuntungan yang didapat.

7. Pandai Bersyukur

Mensyukuri apa yang telah kita capai berapapun hasilnya. Saat usaha kita sudah maksimal akan tetapi hasil yang didapat belum maksimal, maka kita perlu mensyukuri kondisi kita. Banyak hal yang bisa kita dapat jika kita pandai bersyukur salah satunya adalah kemudahan-kemudahan berikutnya pada usaha kita. Karena dengan bersyukur, kita akan merasa berdamai dengan keadaan dan potensi yang kita miliki, sehingga membuat fokus kerja kita menjadi lebih maksimal dari waktu ke waktu tanpa terbebani pikiran negatif seperti penyesalan, kekecewaan, dan putus asa. Hal ini lah yang menjadi rahasia kenapa bersyukur itu bisa menambah nikmat dan memberi  kemudahan. 

Demikian tadi ulasan mengenai Modal Utama Dalam Menjalankan Usaha. Modal yang utama adalah modal non-materi yang ada pada diri kita yaitu berupa karakter wirausaha. Karakter ini tidak bisa dibeli dengan uang, tapi harus dibentuk dengan melalui proses panjang dan berliku. Jadi Tidak alasan bagi anda untuk tergantung pada uang. Karakter wirausaha sukses tidak bisa diciptakan dengan uang, tetapi karakter wirausaha sukses bisa

Peluang Usaha Makanan

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang paling utama karena semua manusia pasti butuh makan untuk memberikan nutrisi dan energi pada tubuhnya. Dan berbisnis makanan/ kuliner boleh dibilang salah satu jenis usaha yang tidak akan pernah “mati” karena akan selalu dicari oleh banyak orang untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka.
Kalau kita melihat pasar Indonesia, tentu ada banyak sekali peluang usaha makanan yang bisa dilakukan oleh calon pebisnis yang menyukai usaha kuliner. Masyarakat Indonesia sangat terkenal konsumtif dibanding negara-negara lain, termasuk dalam hal makanan. Dan Indonesia terkenal dengan jenis makanannya yang beragam dari berbagai daerah, mulai dari makanan utama hingga makanan ringan. Harganya pun beragam mulai dari yang murah, sampai yang mahal.
Kalau kita perhatikan para pengusaha makanan saat ini, mereka yang sukses di #bisnis kuliner adalah orang-orang yang sudah memprediksikan peluang usaha makanan ini sejak lama. Mereka tidak seperti pebisnis lain yang hanya ikut-ikutan tren pasar saja, tapi mereka sudah memperkirakan bahwa permintaan akan satu jenis makanan akan terus meningkat dari tahun ke tahun, dan mereka memanfaatkan itu.
Berikut ini adalah beberapa jenis usaha makanan yang bisa Anda jalankan, sesuaikan dengan minat dan kemampuan Anda:

1. Menjalankan Usaha Makanan Ringan / Snack

Hampir semua kalangan masyarakat di Indonesia menyukai makanan ringan. Coba perhatikan jenis usaha makanan ringan di sekitar Anda, pasti ada banyak sekali. Beberapa jenis makanan ringan yang sangat terkenal di masyarakat kita adalah aneka gorengan, aneka keripik, aneka kue, dan masih banyak lagi.
Usaha Aneka Gorengan:
Biasanya untuk menjalankan bisnis gorengan ini membutuhkan modal yang tidak terlalu besar, modal di awal memang sangat terasa karena harus membeli banyak peralatan dan bahan-bahan untuk memulai usaha gorengan tersebut. Jenis gorengan yang sangat laris dipasaran adalah goreng pisang, bakwan, ubi dan singkong goreng, risoles, tahu isi goreng, dan tempe goreng. Jika Anda berniat menjalangkan usaha gorengan, pastikan Anda selalu menyediakan jenis gorengan tadi karena peminatnya pasti sangat banyak.
Mungkin membuka usaha gorengan terdengar kurang keren buat Anda, bahkan beberapa diantara calon pebisnis tidak mau menjalankannya karena gengsi atau malu. Tetapi, bagi seseorang yang punya jiwa pengusaha, bisnis gorengan ini adalah sebuah peluang usaha makanan ringan yang sangat berpotensi memberikan keuntungan. Nah, itu kembali ke diri kita sendiri

Aneka keripik adalah makanan ringan yang banyak digandrungi oleh masyarakat kita. Ada beberapa jenis keripik yang selalu laris dijual di pasaran, misalnya keripik singkong, keripik kentang, keripik pisang, dan lain-lain. Usaha aneka keripik ini juga bisa dilakukan secara online lho. Ada beberapa pengusaha aneka keripik yang menjual produk mereka secara online, tentu saja target marketnya menjadi lebih luas dan bisa memberikan keuntungan yang lebih besar.
Usaha Aneka Kue:
Saat ini ada banyak sekali jenis kue yang dijual di pasaran, baik secara online ataupun offline. Menurut saya, jenis kue secara umum ada dua, yaitu kue kering dan kue basah. Kue kering ini dapat bertahan lebih lama setelah diproduksi dan disimpan dengan baik. Berbeda dengan kue basah, jenis kue ini tidak tahan lama dan harus cepat dimakan kalau tidak akan basi dan tidak enak. Perhatikan jenis kue seperti apa yang akan Anda jual, apakah cocok dengan target market Anda?
Berdasarkan pengalaman saya, kue-kue kering bisa dijual secara online ataupun offline karena lebih tahan lama. Misalnya kue nastar, kue putri salju, kue sagu keju, kue dahlia, dan masih banyak lagi. Biasanya jenis kue-kue ini banyak dicari pada momen-momen tertentu, misalnya saat akan lebaran, natal, dan tahun baru.
Sedangkan kue-kue basah biasanya dijual secara offline di pasar-pasar tradisional atau di pusat-pusat perbelanjaan. Kue-kue basah ini lebih sering dibeli dibandingkan dengan kue kering dan peminatnya sangat banyak. Beberapa kue basah yang sangat laris di pasaran adalah kue lapis, kue lemper, kue kukus, kue bolu, kue apem, dan lain-lain.

2. Menjalankan Usaha Warung Makan atau Restaurant

Seperti yang sudah disebutkan di atas, makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa dikesampingkan. Yang dimaksud dengan usaha warung makan/restaurant ini adalah usaha yang menjual makanan utama bukan makanan kecil atau camilan. Kalau orang Indonesia makanan utamanya biasanya terdiri dari nasi, lauk, dan sayuran. Makanan inilah yang dijual di warung makan/restauran, walaupun tidak menutup kemungkinan mereka juga menjual makanan dan minuman ringan.
Usaha Warung Makan:
Biasanya usaha warung makan ini sangat laris bila lokasinya berada di sekitar perkantoran, kampus, dan sekolah, karena sudah pasti orang-orang di sana akan mencari makan ketika jam makan siang. Jenis makanan yang ditawarkan di warung makan biasanya adalah makanan rumahan dengan harga yang relatif murah.
Modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah warung makan relatif lebih kecil dibandingkan bila kita menjalankan usaha restaurant. Namun, perlu kita sadari bahwa niat dan keuletan sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha warung makan tersebut.
Usaha Restaurant:
Untuk membuka sebuah usaha restaurant, tentunya dibutuhkan modal yang besar, apalagi bila restaurant itu adalah brand baru. Biasanya usaha restaurant banyak dibangun di pusat-pusat perbelanjaan, pusat keramaian kota, dan tempat lain yang mudah terlihat. Jenis makanan yang dijual di restaurant tentunya agak berbeda dengan yang dijual di warung makan biasa, dan tentunya harganya juga cenderung lebih mahal.
Restaurant yang sudah terkenal biasanya sudah memiliki customer sendiri yang selalu setia kembali ke tempat mereka. Namun, bila restaurant tersebut adalah brand baru tentunya dibutuhkan usaha dan modal yang lebih besar untuk membuatnya lebih terkenal. Ini adalah tantangan tersendiri bagi seorang pengusaha yang menjalankan usaha restaurant.
Kesimpulan:
Ada banyak peluang usaha makanan yang ada di sekitar kita, tapi tidak semuanya cocok dengan Anda. Karena itu, Anda harus benar-benar memperhatikan usaha makanan seperti apa yang paling cocok untuk Anda jalankan. Modal materiil bukanlah yang utama untuk menjalankan usaha makanan karena sebenarnya kita bisa mendapatkannya dari pinjaman Bank atau pinjaman dari tempat lain, misalnya dari keluarga atau kerabat. Modal yang paling penting untuk menjalankan sebuah usaha makanan adalah keinginan, perencanaan, pelaksanaan, konsistensi, dan inovasi dalam berbisnis.