Thursday, January 4, 2018

Laporan Perjalanan Wisata Ke Objek Wisata Pasir Perawan Pulau Pari






A.    Latar Belakang Masalah

Pasir Perawan merupakan objek wisata pantai  yang berada di kepulauan seribu tepatnya berada di Pulau Pari. Pulau Pari merupakan pulau yang berada dibagian utara kota Jakarta dan Pylau ini berada tepat di tengah banyaknya kepulauan Seribu, sehingga pulau yang satu ini jarang di singgahi oleh kapal-kapal nelayan dari Jakarta dan membuat air laut di pulau yang satu ini masih sangat bersih walaupun di dermaga sudah termaga sudah terkontaminasi sedikit limbah kapal angkut wisatawan yang memiliki destinasi tujuan kepulau Pari.
Penulis mengadakan perjalanan wisata ke objek wisata Pasir Perawan, Pulau Pari ini karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dan tidak memakan biaya yang tinggi. Selain itu penulis ingin menambah wawasan tentang objek wisata ini.


B.    Tujuan Laporan Perjalanan

Tujuan dari laporan ini ialah untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman  penulis mengenai objek wisata Pasir Perawan Pulau Pari



C.     Manfaat Laporan Perjalanan

1. Untuk menambah wawasan dan juga pengetahuan.

2.Untuk dapat memberikan pengalaman dan mengetaui lebih banyak tentang objek wisata       Pasir Perawan Pulau Pari

3. Untuk dapat melihat keindahan yang  diciptakan Tuhan YME


D.    Waktu Dan Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari                        : Senin-Selasa
Tanggal                 :14 S/d 15 Agustus 2017
Jam                        : 07.30-10.00 WIB
Lokasi                    : Objek wisata Pasir Perawan Pulau Pari




E.     Pembiayaan

1. Transportasi                  : Rp.110.000,-

2. Makan Minum              : Rp.50.000,-

3. Lain-lain                           : Rp.75.000,-

Total                                      : Rp.235.000,-




F.     Hal-hal Yang Diamati

Hal-hal yang diamati dalah kegiata wisata ini adalah:
1. Lokasi objek wisata Pasir Perawan Pulau Pari
2. Keunukan objek wisata Pasir Perawan Pulau Pari
3. Pengunjung objek wisata Pasir Perawan Pulau Pari




G.    Perjalanan Dan Hasil Kegiatan

Pada pukul 07.00 WIB penulis berangkat dari rumah menuju pelabuhan muara angke menggunakan transportasi ojek online, dan disana sudah berada beberapa teman penulis yang berkumpul untuk melakukan perjalanan wisata yang sama, di depan pelabuhan kami berdiskusi seputar perjalanan kami setelah itu berdoa agar diberi keselamatan dalam perjalanan. Lalu kami masik kedalam pelabuhan dan membeli tiket kapal untuk destinasi Pulau Pari, kapal yang kami tumpangi adalah kapal kayu yang memiliki harga tiket yang terjangkau kantong.
Di sepanjang perjalanan Penulis dan beberapa teman  melakukan beberapa kegiatan, seperti bermain kartu, melihat-lihat pemandangan laut dan pulau-pulau yang kami lewati, serta ada yang tertidur karena angin laut yang membuat rasa kantuk. Didalam perjalanan menuju pulau Pari penulis mengamati air laut yang berubah-ubah warnanya, mulai dari warna coklat kehitam-hitaman pada pelabuhan angke hingga biru tua pada pertengahan perjalanan ,dan tepat ketika kapal yang penulis tumpangi melewati pulau Pramuka, penulis melihat disisi-sisi pantai air disana terkontaminasi limbah pegunjung yang tidak bertanggung jawab,sehingga air laut di pulau itu terlihat sedikit cokelat.
Sesampainya di Dermaga Pulau Pari, penulis dan beberapa rekan sedikit berjalan kaki melewati perumahan warga menuju Pantai Pasir Perawan yang hanya memakan waktu 15 menit perjalanan, untuk memasuki pantai dan pulau ini tidak dikenakan biaya lagi, jadi penulis dan rekan-rekan hanya membayar biaya transportasi menuju pulau ini saja. Di depan pintu masuk Pasir Perawan terdapat gapura selamat datang yang terbuat dari kayu, dan disebelah kanan dekat pintu masuk terdapat area permainan airsoftgun.
Pantai Pasir Perawan memiliki bagian yang tidak terlalu besar dan, tidak terlalu banyak pengunjung, dan di sisi kanan pantai tersedia lahan camping  untuk pengunjung yang ingin membangun tenda untuk bermalam, penulis pada saat itu membangun tenda pula untuk bermalam di pantai ini. Di area pantai terdapat toko-toko milik warga sekitar, dan pada toko-toko milik warga menyediakan listrik untuk pengunjung yang ingin mengisi daya ponselnya, tentu saja ini sangat dibutuhkan oleh pengunjung wisata yang camping dan tidak menyewa rumah singgah, di sisi lain lahan usaha warga berdiri toilet yang dibangun oleh pemerintah setempat untuk para wisatawan. Di tengah pantai terdapat dua buah gazebo yang  berdiri disebuah pulau kecil untuk para pengunjung yang ingin bersantai maupun berjemur di teriknya matahari. Lalu disebelah kanan pantai terdapat lahan tumbuhan bakau yang masih dalam proses pertumbuhan. Air laut pada pantai ini sangatlah bersih dan jernih, penulis dapat melihat ikan-ikan kecil, yang berenang kesana kemari dan pasir di pantai ini sangatlah putih dan terawat.  namun penulis tidak dapat merasakan perasaan seperti di pantai selatan dengan suara deburan ombak yang menggebu-gebu, karena di pantai utara seperti pulau Pari ini tak ada ombak seperti di selatan.  Pada malam hari sangatlah cocok tempat ini untuk penulis dan rekan-rekan untuk berdiskusi di tengah pemandangan malam hari pantai Pasir Perawan yang indah ini, dan seperti wisatawan yang camping, penulis dan rekan-rekanpun api unggun dari hasil kayu yang kami kumpulkan, dan membakar makanan yang kami bawa dari rumah masing-masing. Semakin malam air laut semakin surut hingga subuh air laut terlihat sangat surut hingga kepertengahan pantai, beberapa rekan mulai khawatir akan kejadian ini, ada beberapa yang berpikiran buruk akan bencana, namun menurut penulis kejadian ini sangatlah biasa pada pantai utara. Sedari pengamatan penulis ada beberapa wisatawan asing yang datang ke pantai ini bersama teman dan pasangannya, dan banyak juga wisatawan lokal yang berwisata ke pantai ini. 
Pada keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB penulis dan rekan-rekan kembali pulang menggunakan kapal kayu, karena transportasi menuju ke pelabuhan dari dermaga hanya terserdia satu kali dalam sehari.



H.    Kesimpulan

Perjalanan penulis cukup melelahkan tapi juga mengesankan, namun di balik perjalanan tersebut penulis mendapatkan pengalaman dan wawasan baru. Dari penulisan laporan ini, penulis bisa mengimpulkan bahwa objek wisata Pasir Perawan Pulau Pari merupakan objek wisata yang layak dikunjungi dan di lestarikan keindahannya, jangan sampai objek wisata ini di penuhi limbah seperti pantai-pantai yang lainnya.